HIDROLOGI : PERHITUNGAN DATA CURAH HUJAN HILANG
PENDAHULUAN
Materi Tugas Besar Hidrologi ini dibuat oleh
beberapa kelompok mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas tersebut. Materi ini
membahas tentang langkah-langkah penyelesaian soal yang bertujuan untuk
memudahkan para pelajar ataupun pembaca dalam memahami tugas besar tersebut.
Materi ini akan membahas penyelesaian soal secara
bertahap, yang dimana pada akhirnya tugas ini akan mengarah kepada Debit
andalan dan ketersediaan air. Untuk mencapai hal tersebut, terlebih dahulu kita
perlu menyelesaikan beberapa langkah seperti perhitungan data curah hujan
hilang (Jika ada), Uji konsistensi data, Curah Hujan rencana, Uji probabilitas,
debit banjir, evapotransporasi, hingga debit andalan dan ketersediaan air.
Perhitungan di atas akan saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, kami
akan membahas langkah pertama dalam Tugas Besar Hidrologi kali ini yaitu :
LANGKAH 1
Perhitungan Data Curah Hujan Hilang
Sebelum Masuk dalam penyelesaian soal, kami dari TIM
GENNERS akan menyiapkan data curah hujan yang diambil dari 3 stasiun
dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Ambusilae. Untuk melihat data-data nya
silahkan DOWNLOAD file di bawah :
2. DATA CURAH HUJAN STASIUN LASUSUA MORAMO DAN BALANDETE TAHUN 2006-2016
b) Skala Batang
Tabel Rekapitulasi Curah Hujan Hilang Metode Reciprocal
NOTE :
Yapp itulah tadi penyelesaian soal untuk tahap perhitungan data curah hujan hilang yang terdapat di Stasiun Lasusua dan Moramo.
Halo Sobat Genners, Bagaimana ??😊
Data-data diatas sudah diunduh ?
Data-data diatas sudah diunduh ?
Jika sudah Siapkan data tersebut dan mari kita lanjut ke tahap
penyelesaian soal.
I.
Perhitungan Data Curah
Hujan yang Hilang
Curah
hujan yang diperoleh pada sebuah stasiun pada umumnya memiliki data yang
lengkap, akan tetapi dalam beberapa kasus seringkali terjadi kesalahan data seperti
data curah hujan yang tidak tercatat. Hal ini biasanya dapat terjadi karena kesalahan
manusia ataupun alat yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan
beberapa cara/metode untuk memperkirakan data curah hujan hilang atau tidak
tercatat. Antara lain sebagai berikut :
Menurut
buku Hidrologi Terapan karya Bambang Triatmdjo (2010), untuk mencari data curah
hujan hilang atau tidak terbaca dapat menggunakan metode seperti Normal
Ratio Method (Metode Perbandingan Normal) dan Reciprocal Method (Metode
Perbandingan Jarak).
1.
Metode Perbandingan
Normal (Normal Ratio Method)
A. Stasiun Lasusua
Metode
yang digunakan adalah Normal Ratio Method (Metode Perbandingan Normal). Adapun
rumus metode perbandingan normal adalah sebagai berikut :
Keterangan
:
Px = Curah hujan pada stasiun yang dicari (mm)
P1,P2,Pn = Curah hujan pada stasiun 1,2, hingga ke-n (mm)
n1,n2,nn = Curah hujan Maksimum tahunan stasiun
1,2 sampai n (mm)
n = Banyaknya data
Diketahui data curah hujan yang hilang pada stasiun Lasusua
adalah pada tahun 2007 dengan sebanyak 3 data curah hujan yang hilang
masing-masing pada tanggal 5 dan 24
September 2007 dan pada tanggal 4 November 2007.
(Lihat data
curah hujan yang telah dilampirkan di atas, Jika belum punya silahkan unduh
terlebih dahulu)
Adapun contoh analisa perhitungan pada tanggal 5
September 2007 pada stasiun Lasusua dengan melihat perbandingan
curah hujan yang terjadi di stasiun Moramo dan Balandete :
Dik
: P1 Stasiun Moramo =
0 mm (Curah hujan sta. Moramo 5 September 2007)
n1 Stasiun Moramo = 42
mm (Curah hujan tahunan sta. Moramo 2007)
P2 Stasiun Balandete = 0 mm (Curah hujan
sta. Balandete 5 September 2007)
n2 Stasiun Balandete = 70 mm (Curah hujan tahunan sta. Balandete 2007)
nx Stasiun Lasusua = 95 mm (Curah hujan
tahunan sta. Lasusua 2007)
Dit : Px
Stasiun Lasusua= ...?
Penyelesaian :
Tabel Rekapitulasi Curah Hujan Hilang Metode Perbandingan Normal
2. Reciprocal Method (Metode Perbandingan Jarak)
A. Stasiun
Lasusua
Metode
kedua yang digunakan adalah Reciprocal Method atau metode perbandingan
jarak, yaitu membandingkan curah hujan dengan jarak antar stasiun. Adapun rumus metode ini adalah sebagai
berikut :
Keterangan
:
Px =
Curah hujan pada stasiun yang dicari (mm)
P1,P2,Pn = Curah hujan pada stasiun 1,2 sampai n (mm)
L1,L2,Ln = Jarak Stasiun 1,2 sampai n (mm)
Diketahui data
curah hujan yang hilang pada stasiun
Lasusua adalah pada tahun 2007 dengan sebanyak 3 data curah hujan yang hilang
masing-masing pada tanggal
5 dan 24 September 2007 dan tanggal 4 November 2007.
Adapun contoh analisa perhitungan pada tanggal 5
September 2007 pada stasiun Lasusua dengan melihat jarak antar stasiun di peta :
a)
Skala Angka
Dik
: Jarak peta Stasiun Lasusua
ke Stasiun Moramo (A-B) = 5.4 cm
Jarak peta Stasiun Moramo ke Stasiun Balandete (B-C) = 4.3 cm
Jarak peta Stasiun Balandete
ke Stasiun Lasusua (C-A) = 5 cm
Dit
: Jarak
sebenarnya
Peny
: Jarak sebenarnya = Jarak peta x skala angka pada peta
= 5.4 cm x 120000 cm
= 648000 cm
= 6.48 km
Tabel rekapitulasi jarak sebenarnya
pada skala angka
JARAK PETA
|
SKALA ANGKA
|
JARAK SESUNGGUHNYA (cm)
|
JARAK SESUNGGUHNYA (km)
|
|
A-B
|
5.4
|
120000
|
648000
|
6.48
|
A-C
|
5
|
120000
|
600000
|
6
|
B-C
|
4.3
|
120000
|
516000
|
5.16
|
b) Skala Batang
Dengan
menggunakan skala batang tiap 0.7 cm maka jarak sebenarnya 825 m. Jadi untuk
setiap 1 cm jarak sebenarnya adalah
825
m : 0.7 cm = 1178.571 m x 100 = 117857.1 cm
Jadi skalanya 1 : 117857 cm
Maka :
Jarak sebenarnya A ke B = jarak pada peta
x skala
= 5.4 cm x 117857 cm
= 636428 cm
= 6.36 km
Tabel rekap jarak sebenarnya pada skala
batang
Jarak Peta (cm)
|
Jarak Skala Batang (m)
|
Jarak Skala Batang (cm)
|
Skala
(cm)
|
Jarak Sebenarnya (km)
|
|
A-B
|
5.4
|
825
|
0.7
|
117857
|
6.36
|
A-C
|
5
|
825
|
0.7
|
117857
|
5.89
|
B-C
|
4.3
|
825
|
0.7
|
117857
|
5.07
|
Setelah jarak antar stasiun diketahui,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung curah hujan hilang dengan menggunakan
metode perbandingan jarak.
NOTE :
JARAK STASIUN YANG DIPILIH UNTUK DIMASUKKAN DALAM
PERHITUNGAN RECIPROCAL METHOD ADALAH JARAK SEBENARNYA DARI SKALA BATANG,
HAL INI KARENA SKALA BATANG LEBIH AKURAT SEBAB MEMPERHITUNGKAN SKALA PADA PETA
TIDAK BERDASARKAN PADA SKALA ANGKA.
Dik
: P1 Stasiun Moramo =
0 mm
P2
Stasiun Balandete = 0 mm
Jarak
stasiun Lasusua ke Moramo (L1) = 6.36 km
Jarak stasiun Lasusua ke Balandete (L2) = 5.89 km
Dit
: Px Stasiun
Lasusua= ...?
Penyelesaian
:
NOTE :
Disarankan untuk mengambil data curah hujan dengan metode perbandingan jarak (Reciprocal Method) karena perhitungannya lebih akurat sebab memperhitungkan jarak antar stasiun.
Yapp itulah tadi penyelesaian soal untuk tahap perhitungan data curah hujan hilang yang terdapat di Stasiun Lasusua dan Moramo.
UNTUK MELIHAT DATA CURAH HUJAN
SETELAH DIPEROLEH DATA-DATA YANG HILANG TADI, BISA DILIHAT DALAM DOKUMEN
BERIKUT :
Password ZIP : Gencivil17_CHH
Sumber :
Sumber :
Hidrologi Terapan (2010), Bambang
Triatmodjo
Tugas Besar Hidrologi
Mahasiswa tahun 2019
SALAM GENNERS
Assalamu'alaikum kak...maaf kak mau bertanya...saya sudah download itu file *revisi data curah hujan setelah analisa curah hujan hilang* tapi kak tdk bisa dibuka...mohon solusinya kak
ReplyDeleteWa'alaikumussalaam.. Silahkan email ke :
Deletegencivil17@gmail.com untuk memperoleh passwordnya yah
Update : Password ZIP sudah disertakan di bawah link
ReplyDeleteUntuk luas stasiunnya kak,bagaimana cara mengatur skalanya pas inport ke autocad sehingga pas hitung area pake command area bisa akurat
ReplyDeleteMohon bantuannya kak...
klo menghitung curah hujan yg hilan dalam satu tahun gimana? apakah carax ttp sama sepeti diatas
ReplyDelete